Phinisice.id, Jakarta —Pembukaan pikiran menyiratkan penerimaan berbagai jenis ide, argumen, dan informasi. Terbuka untuk dilihat biasanya dianggap sebagai kualitas positif. Ini perlu untuk berpikir secara kritis dan rasional.
Ini tidak berarti bahwa pikiran terbuka itu mudah. Terbuka untuk ide dan pengalaman baru kadang dapat menyebabkan kebingungan dan disonansi kognitif ketika kita belajar hal -hal baru yang bertentangan dengan keyakinan yang ada. Mampu mengubah dan meninjau keyakinan yang usang atau tidak benar, ini adalah bagian penting dari pembelajaran dan pertumbuhan pribadi.
Apa itu pikiran terbuka?
Dalam penggunaan sehari -hari, istilah “terbuka -terbuka” sering digunakan sebagai sinonim karena tidak dirugikan atau toleran. Dari perspektif psikologis, istilah ini digunakan untuk menggambarkan seberapa banyak orang ingin mempertimbangkan perspektif lain atau mencoba pengalaman baru.
Pembukaan pikiran juga dapat melibatkan mengajukan pertanyaan dan secara aktif mencari informasi yang menantang keyakinan Anda. Ini juga termasuk keyakinan bahwa orang lain harus bebas untuk mengungkapkan keyakinan dan argumen mereka, bahkan jika Anda tidak selalu setuju dengan sudut pandang itu.
Karakteristik orang yang terbuka -terbuka
Secara umum, buka saya orang cenderung:
Penasaran untuk mendengarkan apa yang dipikirkan orang lain
Mampu membuat ide Anda tertantang
Jangan merasa marah saat mereka salah
Memiliki empati untuk orang lain
Pertimbangkan apa yang dipikirkan orang lain
Bersikaplah rendah hati tentang pengetahuan dan pengalaman Anda sendiri
Saya ingin mendengar apa yang dikatakan orang lain
Dia percaya bahwa orang lain memiliki hak untuk berbagi keyakinan dan pemikiran mereka.
Faktor -faktor yang mempengaruhi penyebaran mental
Beberapa faktor yang menentukan seberapa terbuka karakteristik bawaan. Orang lain dapat dikembangkan untuk membantu mengembangkan mentalitas yang lebih terbuka.
Kepribadian
Dalam model lima faktor kepribadian manusia, pembukaan untuk mengalami adalah salah satu dari lima dimensi luas yang membentuk kepribadian manusia. Sifat kepribadian ini memiliki kualitas hebat yang sama dengan pikiran terbuka, seperti keinginan untuk mempertimbangkan pengalaman dan ide baru dan berpartisipasi dalam pemeriksaan diri.
Kemampuan
Penelitian ini menunjukkan bahwa orang berharap para ahli menjadi lebih dogmatis tentang bidang spesialisasi mereka.1 Ketika orang merasa mereka memiliki lebih banyak pengetahuan atau ahli di bidang daripada yang lain, mereka cenderung tidak berpikir secara terbuka.
Kenyamanan dengan ambiguitas
Orang memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda dalam hal ketidakpastian. Terlalu banyak ambiguitas membuat orang merasa tidak nyaman dan bahkan tertekan.
Dogmatisme terkadang merupakan upaya untuk membuat semuanya lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News