Menu

Mode Gelap
Polri Gelar Pelatihan Olah Strategi Operasi Mantap Brata Presiden Jokowi Melepas Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina  Presiden Jokowi Lantik Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf AD Amran Sulaiman Dilantik jadi Mentan, Langsung Menjalankan Tugas Penjelasan BMKG Soal Makassar dan Sekitarnya di Guyur Hujan 

internasional · 9 Agu 2023 WITA ·

Ini Pesan Pejabat KBRI Berlin kepada Peserta saat Hadiri Acara PPI Berlin


 Ini Pesan Pejabat KBRI Berlin kepada Peserta saat Hadiri Acara PPI Berlin Perbesar

BERLIN| Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin pada Sabtu (05/08) sore menyelenggarakan Acara Temu PPI Wilayah KBRI Berlin. Diselenggarakan di KBRI Berlin pada pukul 15.00 – 18.00 CET, acara dihadiri oleh 52 peserta dari pengurus PPI Berlin, Thūringen, Halle, Leipzig, Greifeswald, Brandenburg, Anhalt, Dresden dan Rostock. Hadir mengisi materi dalam acara tersebut yaitu Atase Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Andi Marwan, Atase Pertahanan Kol. Inf. Budi Wibowo, Atase Kepolisian Kombes Pol. Shinto Silitonga dan Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler Satriyo Pringgodhani.

Mengawali materi, Dani, panggilan akrab Satriyo Pringgodhani mengingatkan pentingnya mahasiswa baru untuk mengisi aplikasi Lapor Diri sehingga keberadaannya di Jerman dapat terus diikuti oleh kantor perwakilan Indonesia. “Dengan lapor diri, kami di KBRI akan dapat membangun komunikasi dengan mahasiswa Indonesia di Jerman untuk membantu dan melayani dalam proses adaptasi juga selama mahasiswa mengikuti studi,“ kata Dani. Selama ini, dijelaskan oleh Dani bahwa ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh tidak hanya mahasiswa juga warga Indonesia di Jerman lainnya.

Paralel dengan penyampaian Dani, Atase Kepolisian Kombes Pol. Shinto Silitonga membeberkan beberapa permasalahan hukum yang terjadi dalam semester pertama tahun 2023, mulai dari kasus kejahatan siber tiket hunter yang menjual tiket pesawat sangat murah namun ternyata tiket tiket tidak dapat di-issued, berdampak pada 530 korban yang dominan WNI di hampir seluruh Jerman dan akibatkan kerugian Rp10,5 miliar, pidana penyebaran konten pornoaksi anak di Aachen, pembuatan konten porno public figure remaja gunakan aplikasi dan disebarkan di media sosial, kasus bunuh diri mahasiswa dan au pair di selatan Jerman serta pergerakan kelompok intoleran yang menyasar ke mahasiswa baru untuk direkrut dengan cara yang sistematis dan halus. “PPI bisa menjadi wadah untuk mahasiswa baru bisa berkomunikasi, berkonsultasi dan bersama mencari solusi agar permasalahan di atas tidak terjadi pada generasi muda kita yang saat awal datang tentu saja masih berupaya keras menghadapi shock culture,“ jelas Shinto.

Baca Juga :  Walikota Makassar Bicara RISE di Australia

Prof. Andi Marwan mengapresiasi pelaksanaan Acara Temu PPI yang digelar oleh pengurus PPI Berlin. “Tugas berat bagi pengurus PPI untuk dapat menarik minat mahasiswa dan peserta ausbildung sehingga bersedia ikut ambil bagian dalam keanggotaan dan kegiatan di PPI,“ kata Prof. Andi Marwan. Dalam perspektif KBRI, menurut Prof. Andi Marwan, tentu saja para mahasiswa dan peserta ausbildung yang mengikuti program studi di Jerman dinilai menjadi aset sekaligus investasi SDM Indonesia yang dapat diberdayakan untuk melanjutkan pembangunan di Indonesia pada waktu yang akan datang, sehingga penting untuk terus dikawal agar tidak jatuh dalam masalah dan menyelesaikan studinya.

Pada bagian akhir, Kol. Inf. Budi Wibowo menyampaikan bahwa salah satu bentuk bela negara mahasiswa dapat diaktualisasikan dengan prestasi di tempat pendidikan masing-masing, menyelesaikan studinya dengan waktu yang cepat dan hasil yang membanggakan. “Bela negara tidak dimaknai hanya dengan siap sedia menghadapi musuh negara, namun dapat diimplementasikan di bidang masing-masing, seperti berprestasi dalam pendidikannya, ini yang harus menjadi motivasi,“ tegas Budi.

Pada kesempatan yang sama, pejabat KBRI juga menyambut baik terbentuknya kepengurusan baru PPI di Dresden dan Rostock. Pembentukan PPI baru tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara dan perkenalan pengurus baru kepada audiens. Acara ditutup dengan foto bersama dan pembagian Koja Baduy dari Atase Kepolisian, produk budaya berupa tas yang dibuat dari akar kayu oleh Suku Baduy di Banten. “Mari perkenalkan budaya lokal di Banten ke komunitas internasional di tempat studi masing-masing, sehingga semakin banyak orang mengenal budaya Indonesia,“ harap Shinto Silitonga, (**).

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Team

Baca Lainnya

Presiden Jokowi tiba di Afrika Selatan 

24 Agustus 2023 - 09:02 WITA

Dikukuhkan Duta Besar, Ini Profil Paskibra Indonesia di Berlin

15 Agustus 2023 - 08:10 WITA

Presiden RI Hadiri Upacara pembukaan Chengdu 2021 FISU World University Games Tiongkok

29 Juli 2023 - 09:54 WITA

Pertama Kali di Jerman, KJRI Frankfurt Gelar Pasar Rakyat Indonesia 

4 Juli 2023 - 00:01 WITA

Menag Sebut Jemaah Tahun Ini Dapat 10 Liter Zamzam, Dibagi di Debarkasi

3 Juli 2023 - 23:10 WITA

KJRI Frankfurt Gelar Festival Soto dan Sate Nusantara, Lepas Kerinduan Pecinta Kuliner Khas Indonesia

27 Juni 2023 - 16:24 WITA

Trending di internasional