Phinisice.id , Jakarta —7 cara mengajar anak Sebagian besar anak -anak takut gagal dan, sebagai orang tua dan guru, kita tentu ingin anak -anak kita berhasil. Tetapi apa yang terjadi jika kita menyadari bahwa kegagalan itu baik dan merupakan langkah penting untuk belajar?
Kegagalan adalah komponen penting dari keberhasilan (bukan sebaliknya). Faktanya, otak kita tumbuh dan berkembang secara signifikan setiap kali kegagalan terjadi. Ketika anak -anak memahami konsep ini, hal -hal luar biasa dapat terjadi pada mereka
7 cara mengajar anak Berikut adalah 7 cara mengajar anak -anak tentang hadiah kegagalan dan bagaimana melakukannya dengan keterampilan:
1. 7 cara mengajar anak Fokus pada mentalitas pertumbuhan
Kita sudah tahu bahwa mengembangkan mentalitas yang berkembang yang memberdayakan anak -anak. Itu juga mengubah reaksinya terhadap kegagalan.
Sebuah studi baru -baru ini yang diterbitkan dalam Ilmu Kognitif Perkembangan mengungkapkan bahwa setelah membuat kesalahan, anak -anak dengan mentalitas berkembang menunjukkan respons otak yang lebih besar daripada mereka yang memiliki mentalitas tetap. Ini juga lebih cenderung meningkatkan kinerja Anda.
2.7 cara mengajar anak Biarkan kesalahan terjadi
Anak -anak mendapat manfaat dari kegagalan. Kami tahu ini, tetapi sulit bagi orang dewasa untuk menerimanya. Bahkan, banyak orang tua menyamakan pengasuhan yang baik dengan mencegah anak -anak mereka mengalami kesulitan.
3. Pelukan (dan rayakan) kegagalan
Beri anak -anak kesempatan untuk berasumsi tentang kesalahan mereka dan apa yang mereka pelajari
Hadir “Kegagalan Jumat” (hari seminggu ketika Anda membaca tentang orang -orang terkenal yang gagal)
Beri anak Anda setiap kali Anda melakukan kesalahan
4. Jelaskan ‘Lubang Pembelajaran’
Berpartisipasi adalah tahap penting dalam proses pembelajaran. Dibuat oleh James Nottingham, “The Learning Pit” adalah cara sederhana dan efektif untuk membingkai ide ini untuk anak -anak.
5. Jelaskan ilmu otak
Anak -anak sering takut gagal. Tapi apa yang terjadi jika Anda tahu kesalahan dengan menumbuhkan otak Anda? Untungnya, ada banyak penelitian untuk membuktikan dan mendukungnya!
Kekhawatiran anak -anak tentang kegagalan bisa bersifat umum, seperti biasa ingin menjadi sempurna atau lebih spesifik, seperti menginginkan skor A dalam tes berikutnya.
6. Penekanan “bukan lima”
Kegagalan sama berharganya dengan kegagalan yang tak terhindarkan. Kemudian, alih -alih melindungi anak -anaknya, gunakan untuk membantu mereka tumbuh Mengalihkan fokus pada aspek positif dari kegagalan.
Awalnya, konsep komersial, tidak maju berarti belajar dari kesalahan Anda.
Pelatih profesional dan orang tua Elaine-Taylor-Klaus menyarankan agar kami mengajar anak-anak kami untuk “tidak maju dalam hidup” hanya ada untuk mereka ketika mereka jatuh. Sebagai orang tua dari anak -anak dengan kebutuhan khusus, dia berkata: “Kesalahan adalah manusia. Mereka membutuhkan izin untuk menjadi manusia
7. Ajarkan pendekatan perhatian
Bahkan dengan strategi ini, kegagalan kadang -kadang bisa kewalahan. Melatih anak -anak untuk mengadopsi pendekatan perhatian adalah kunci untuk menangani emosi yang besar, seperti kesedihan atau kemarahan. Dengan latihan, anak -anak dapat belajar menanggapi perasaan yang kuat tentang kegagalan alih -alih bereaksi.
Hubungan antara perhatian dan ketahanan didokumentasikan dengan sangat baik. Baru -baru ini, sebuah studi di Florida State University menemukan bahwa siswa yang penuh perhatian lebih suka menemukan manfaat dalam kesulitan. Ketika mereka menghadapi kegagalan yang dirasakan, mereka juga tetap aman dengan keterampilan akademik mereka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News