MAROS | Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menyaksikan Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) Antara Pemerintah Provinsi Sulsel dengan Konfederasi Serikat Nusantara Tahun Anggaran 2023, di Balai Latihan Kerja (BLK) Federasi Serikat Perjuangan Buruh Indonesia Konfederasi Serikat Nusantara (FSPBI – KSN).
NPHD ditandatangani oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulsel, Ardiles Saggaf bersama Presiden Konfederasi Serikat Nusantara, Muhtar Guntur Kilat, Jumat, 13 Oktober 2023.
Selain gubernur, hadir juga Anggota DPRD Sulsel, Sekda Kabupaten Maros, dan Dirintel Polda Sulsel. Hibah yang diberikan sebesar Rp400 juta untuk pembangunan gedung dan peralatan pelatihan kerja bidang pengelasan dan teknik listrik di BLK yang terletak di Jalan Poros Kariango Km 6, Tenrigangkae, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.
BLK ini merupakan satu-satunya BLK komunitas di Sulsel dengan pelatihan bahasa dan informatika, pengelasan dan tata boga. Dengan total alumni 200 orang.
“Hari ini Rp400 juta, jadi ini memang Pemprov menghargai upaya KSN membuat upaya konkrit mengatasi masalah ketenagakerjaan Indonesia,” kata Bahtiar.
Ia menilai, KSN memberikan kontribusi dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, yaitu menghilangkan kesenjangan antara kemampuan atau keterampilan tenaga kerja dengan lapangan kerja yang tersedia.
“Maka caranya supaya tidak ada kesenjangan berikan dia keterampilan. Makanya harus dilatih, termasuk di dunia kerja. Ini yang dilakukan KSN dan sudah dilakukan. Sudah melakukan pelatihan bahasa, pelatihan las dan tata boga,” ujarnya.
“Bahasa sebagai paspor ke dunia, ketika KSB membuat pelatihan artinya membuat peluang orang-orang lebih besar untuk bergaul dengan masyarakat dunia. Karena dengan begitu, ruang kerjanya di seluruh dunia,” sambungnya.
Ia sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh komunitas buruh dan pekerja dalam upaya memberikan pelatihan kerja yang selama ini dilakukan secara swadaya.
“Sekarang tinggal mengembangkan, selama ini sendiri swadaya dengan kekuatan sendiri. Niatnya sudah bagus, berjuang dengan kekuatannya sendiri. Masa kita pemerintah membiarkan berjuang sendiri. Nah pemerintah daerah menghargai itu,” ucapnya.
Untuk pengembangan selanjutnya, akan diberikan pelatihan vokasi. Utamanya pengembangan pelatihan-pelatihan sesuai dengan kondisi Sulsel.
“Sektor peternakan, pertanian dan kelautan. Masalah kita di situ. Misalnya ternak dalam jumlah besar, namanya inseminasi buatan, bagaimana mengembangkan hortikultura dengan jaringan dan lainnya,” imbuhnya.
Sementara, Muhtar Guntur Kilat menyampaikan, KSN sudah melaksanakan pelatihan bekerja sama dengan Pemprov Sulsel untuk pelatihan mengelas dan barista, dan sudah menghasilkan sebanyak 100 alumni. Peserta juga diinapkan di mes yang dimiliki.
Persoalan yang dihadapi sebagai komunitas dalam membangun BLK adalah lahan. Ia mengapresiasi bantuan ini, apalagi sebelumnya telah ada bantuan dari Pemprov untuk membangun gedung.
“Di sini kita belajar membangun Indonesia Raya, membangun Indonesia tidak harus dari Jakarta, tapi bisa dari desa, dari Maros,” ujarnya.
Pada kesempatan ini juga, ia menyampaikan komunitas mereka mendukung gerakan pangan yang dilakukan oleh Pj. Gubernur di Sulsel, termasuk budidaya pisang. Mereka bersedia menerima bantuan bibit untuk ditanam di lahan masing-masing.
“Ini juga bagi teman-teman kita yang masih menganggur bisa bekerja,” pungkasnya. (**)