PLN UID Sulselrabar Teken Perjanjian Kerja Sama dengan PLN EMI
- account_circle Phinisice
- calendar_month 2 jam yang lalu
- visibility 10

Bandung, Phinisice — PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) dan PT Energy Management Indonesia (PLN EMI) resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam rangka memperkuat sinergi pemasaran, khususnya terkait layanan Energi Baru Terbarukan (EBT). Acara penandatanganan digelar di Kantor PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar), Bandung pada Jumat (29/7).
Penandatanganan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emissions (NZE) Indonesia pada tahun 2060 dengan memasarkan Renewable Energy Certificate (REC). REC adalah salah satu instrumen produk hijau inovatif dari PLN yang mempermudah pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan secara transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional. REC PLN memvalidasi bahwa produksi tenaga listrik per Megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari energi listrik hijau yang telah terverifikasi.
Langkah ini juga selaras dengan komitmen Indonesia dalam Paris Agreement yang menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca secara bertahap melalui dokumen kontribusi nasional atau Nationally Determined Contribution (NDC). Melalui upaya transisi energi berbasis EBT dan pemanfaatan REC, PLN mendukung implementasi NDC dengan memberikan pilihan nyata bagi pelanggan untuk terlibat langsung dalam upaya dekarbonisasi.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menjelaskan bahwa melalui kerja sama ini, PLN UID SULSELRABAR dan PLN EMI akan bersinergi dalam memasarkan berbagai produk dan solusi berbasis energi hijau, seperti Renewable Energy Certificate (REC), layanan Green Energy, hingga pengembangan ekosistem kelistrikan berbasis EBT untuk sektor industri, komersial, maupun pemerintahan.
“Kami optimis kolaborasi ini dapat memperluas jangkauan pemanfaatan EBT di berbagai sektor sekaligus meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya transisi energi,” kata Edyansyah.
Edyansyah menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bukti nyata komitmen PLN dalam mempercepat dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. “PLN terus membuka ruang kolaborasi untuk menghadirkan solusi energi bersih dan berkelanjutan. Sinergi ini tentu akan memperkuat ekosistem hijau yang sedang kita bangun bersama,” ujarnya.
Edyansyah mencatat hingga Juni 2025, penjualan REC di wilayah PLN UID Sulselrabar telah mencapai 131.905 unit atau setara 131,905 Gigawatt hour (GWh). Hal ini tidak lepas dari semakin tingginya minat pelanggan, khususnya sektor bisnis dan industri, terhadap REC.
Senada, Direktur Utama PLN EMI, Henri Firdaus, menyampaikan optimismenya terhadap kerja sama ini. “Sebagai perusahaan yang fokus pada manajemen energi dan konservasi, kami siap menjadi mitra strategis PLN dalam memperluas penetrasi pasar energi hijau. Kami percaya sinergi ini akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan mendorong transformasi energi nasional,” jelas Henri.
Ia menambahkan, langkah ini sejalan dengan roadmap transisi energi Indonesia dan memperkuat peran BUMN sebagai motor penggerak pembangunan berkelanjutan. Dengan menggandeng PLN EMI, PLN dapat lebih agresif dalam menawarkan produk EBT kepada pelanggan yang memiliki komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).