Phinisice.id, Jakarta — Keterampilan jurnalisme yang harus Digital Media telah menciptakan peluang menarik bagi jurnalis untuk memproduksi dan berbagi cerita mereka. Namun, untuk menjadi produsen konten digital yang efektif, jurnalis membutuhkan penguasaan beberapa keterampilan jurnalistik.
Mereka membutuhkan keterampilan Pengetahuan jurnalistik di media digital sebanyak yang mereka butuhkan di dasar jurnalisme. Berikut ini adalah keterampilan yang paling penting bagi jurnalis.
1. Wawancara
membuat berita atau laporan secara terperinci tentang suatu masalah atau peristiwa. Ini membantu wartawan mengembangkan narasi yang andal, tepat dan mengesankan.
Wawancara adalah alat untuk:
Kumpulkan informasi resmi.
Periksa informasi dari sumber lain.
Temukan dan jelajahi perspektif yang berbeda.
Keterampilan jurnalisme untuk wawancara lebih dari mengajukan pertanyaan.
Wartawan harus mempersiapkan melalui pembentukan tujuan dan investigasi. Selama wawancara, mereka membutuhkan keterampilan mendengarkan aktif dan kemampuan untuk mempertahankan aliran dan fokus.
Melakukan wawancara berkualitas tidak mudah. Itulah sebabnya keterampilan wawancara yang kuat sangat dicari.
2. Laporan
Organisasi membutuhkan lebih banyak transparansi. Mereka ingin tahu bagaimana wartawan menemukan dan memilih sumber, menghasilkan cerita dan masalah koreksi mereka.
Kekhawatiran ini terkait dengan laporan, salah satu keterampilan jurnalisme terpenting. Laporan ini adalah jantung jurnalisme yang dapat Anda percayai dan baik.
Jurnalis hari ini membutuhkan keterampilan untuk:
Identifikasi, amati, kumpulkan, evaluasi, daftarkan, dan bagikan informasi yang relevan.
Menginformasikan dengan empati dan kasih sayang.
Lakukan investigasi jurnalistik yang komprehensif dan evaluasi informasi sesuai dengan media Anda.
Memahami dan menafsirkan data.
3. Etika
Pertumbuhan ketidakpercayaan publik di media telah menarik perhatian baru pada keterampilan jurnalisme etis.
Pada tahun 2000, sekitar setengah dari orang dewasa Amerika. Laporan memiliki kepercayaan diri “besar” atau “cukup” di media. Angka itu turun menjadi 40 persen pada tahun 2020.
Untungnya, 75 persen orang dewasa Amerika mengatakan media dapat meningkatkan tingkat kepercayaan mereka.
Produksi jurnalisme dengan standar tertinggi akan mendapatkan kepercayaan publik. Untuk melakukan ini, para profesional harus menunjukkan keterampilan jurnalisme etis. Itu berarti berkomitmen pada kebenaran, ketepatan, keadilan, keragaman, dan kebebasan berekspresi.
Jurnalis harus memahami caranya:
Terapkan cita -cita terbaik dari keuntungan dan etika jurnalis ke formulir media baru.
Terapkan prinsip dan hukum kebebasan berekspresi dan pers.
Menghasilkan karya inklusif yang menggambarkan kesadaran gender, ras, etnis, orientasi seksual dan bentuk keragaman lainnya.
4. Menulis
Menulis adalah keterampilan jurnalisme dasar lainnya. Jurnalis harus mendominasi komunikasi tertulis untuk semua jenis media, dari cerita teks dan skrip podcast hingga subtitle foto dan publikasi di jejaring sosial.
Keterampilan jurnalistik yang terkait dengan tulisan termasuk memahami prinsip -prinsip tata bahasa dan tanda baca. Wartawan juga harus tahu cara menulis dengan jelas, menyederhanakan informasi yang rumit dan memenuhi pedoman gaya.
5. Keterampilan Jurnalisme Digital
Peningkatan preferensi publik untuk media digital berarti bahwa keterampilan jurnalisme digital sekarang sangat penting.
Wartawan harus dapat menggunakan alat narasi digital strategis untuk terhubung dengan audiens di beberapa platform. Ini berarti pemikiran kritis dan kreatif tentang formulir media terbaik untuk melayani audiens target.
Berikut adalah beberapa contoh keterampilan jurnalisme digital:
Transmisi video langsung di Twitter dari perangkat seluler.
Ubah spreadsheet data dalam visualisasi reseptif untuk situs web.
Rekam dan edit video dalam seri GIF.