Phinisice.id , Jakarta —8 Terobosan terbesar pada ilmu pembelajaran Pemahaman yg lebih mengenai fungsi, kemampuan, & keterbatasan otak kita memungkinkan kita buat terus menaikkan keterampilan mengajar & produktivitas sesi belajar & jam kerja kita (& jam selesainya kerja, pada hal 8 Terobosan terbesar pada ilmu ini).
8 Terobosan terbesar pada Penemuan kritis mengenai pembelajaran
Otak mungkin yg paling misterius menurut seluruh organ kita. Dan buat ketika yg usang , kami sahih-sahih galat tahu apa itu & bagaimana cara kerjanya. Tapi kita kini mempunyai pemahaman yg jauh lebih baik mengenai bagaimana kita belajar, mengatur, mengingat, & merogoh kabar.
1. 8 Terobosan terbesar pada Lebih belajar
Memproses kabar membutuhkan asal daya. Itu berarti bahwa otak wajib bekerja buat tahu. Inilah alasan mengapa Anda nir mampu begitu saja menyajikan lebih poly kabar pada anak didik Anda & berharap terdapat peningkatan linear yg sinkron pada pembelajaran.
2. 8 Terobosan terbesar pada Emosi menghipnotis kemampuan belajar
Belajar ditentukan sang beberapa hal. Ini bukan hanya mengenai seberapa pandai seseorang, namun jua bagaimana perasaan mereka. Penelitian menerangkan bahwa emosi kita memengaruhi segalanya mulai menurut cara kita tahu kabar, cara kita memperhatikannya, cara kita mengingatnya, & cara kita memecahkan masalah.
3. Kesalahan merupakan bagian krusial menurut pembelajaran
Tidak terdapat orang yg bertujuan buat gagal. Ini merupakan sesuatu yg biasanya ingin kita hindari. Tentu, menjadi seseorang guru, Anda berharap seluruh anak didik Anda lulus ujian. Tapi ilmu belajar menerangkan pada kita bahwa menciptakan kesalahan sebenarnya krusial buat belajar.
4. Otak butuh hal baru
Kebosanan mungkin nir sahih-sahih membunuh anak didik Anda, namun bisa membunuh perhatian & kemauan mereka buat belajar. Sebagai guru, kita acapkalikali mengulang materi lantaran kita memahami bahwa “latihan menciptakan sempurna” (atau, misalnya yg aku lebih senang katakan, “latihan menciptakan kemajuan”)
5. Gaya belajar nir sepenting yg kita kira
Anda akan mengingat seluruh hal mengenai pembelajaran visual, pendengaran, & kinestetik. Anda mungkin pernah berpartisipasi pada aktivitas atau tes yg seharusnya “mendiagnosis” gaya belajar Anda.
6. Otak beroperasi menggunakan prinsip pakai atau hilangkan
Yang ini terkait menggunakan pergeseran otak. Itu monoton membentuk & membentuk balik jalur saraf. Jalur yg paling acapkalikali dipakai sebagai lebih bertenaga & lebih mapan. Jalur-jalur yg nir dipakai akan dibangun balik .
Inilah alasan mengapa bahasa Prancis Anda berkarat waktu Anda nir menggunakannya atau mengapa Anda perlu beberapa waktu buat menuntaskan soal aljabar bila Anda belum pernah melakukannya. Dengan otak, pepatah usang itu sahih: bila Anda nir menggunakannya, Anda kehilangannya.
7. Kami belajar beserta
Memang sahih bahwa beberapa anak didik lebih senang duduk tertutup pada sudut perpustakaan yg sepi. Namun sebagian akbar orang sebenarnya belajar jauh lebih baik saat pembelajaran itu dilakukan melalui hubungan sosial.
Berkolaborasi menggunakan sahabat sebaya ternyata membuat output belajar yg jauh lebih baik. Hal ini tercermin pada studi pencitraan otak jua: saat kabar tersaji sang orang lain menggunakan cara multi-indera, neuroimages menerangkan sejumlah jaringan saraf yg berfungsi beserta dalam ketika yg sama. Masih penelitian lain menemukan bahwa kita menyelidiki kabar menggunakan sangat efektif melalui isyarat sosial misalnya mengingat istilah-istilah orang lain atau meniru tindakan mereka.
8. Belajar terjadi paling baik melalui pengajaran
apabila Anda seseorang guru, Anda akan terbiasa menggunakan ini: Anda nir pernah tahu sesuatu sebaik selesainya mengajarkannya. Sebenarnya terdapat beberapa penelitian buat ini: mengajar orang lain merupakan galat satu metode belajar yg paling efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News