Bantaeng – Kepala Dinas Perkimtan Prov. Sulsel, Andi Bakti Haruni melakukan Peninjauan lokasi dan Alih Teknologi Kegiatan Penyediaan PSU Arsinum di Desa Bontojai Kecamatan Bisappu Kabupaten Bantaeng, Jumat, (23/6/2023).
Peninjauan lokasi dan acara alih teknologi tersebut disambut hangat oleh Sekretaris Dinas Perkimtan Kabupaten Bantaeng, Armawansyah didampingi aparat Desa dan warga di Balai Desa Bontojai.
Andi Bakti Haruni dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan alih teknologi merupakan rangkaian tahapan kegiatan Arsinum. Arsinum ini adalah inisiasi dan Program Prioritas Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Di Sulsel sendiri diketahui terdapat 332 Pulau, 200 lebih pulau diantaranya masih sulit untuk akses air minum. Lokasi Arsinum terjauh di Pulau Karumpa yang merupakan wilayah pesisir dengan panjang garis pantai 1937,7 Km.
“Saya berharap Arsinum ini agar bisa dikelola oleh Kelompok Masy. BRIN datang untuk melatih warga untuk mengelola dan mengoperasikan serta memelihara Arsinum, peresmian lnya menunggu agenda Gubernur Sulsel. Kegiatan hari ini adalah yang terakhir dari 11 Target lokasi titik arsinum di Prov. Sulsel “. jelas Bakti.
Bakti Haruni juga berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk kepentingan bersama.
“Bentuk rasa syukur kita adalah Arsinum ini dapat dikelola selama-lamanya dan bermanfaat untuk kebutuhn air minum masyarakat Desa Bonto Jai. Intinya dapat dikelola oleh Kelompok Masyarakat, oleh BUMDES, pelihara dan operasikan dengan baik. Salam hormat dari Gubernur SulSel Andi Sudirman Sulaiman utk warga masyarakat Desa Bontojai Kab. Bantaeng”.ungkap Bakti.
Sementara itu, Koordinator Arsinum BRIN Agus Rivai memberikan penjelasan terkait poin-poin penting terkait pengelolaan arsinum yaitu dengan sumber air baku dari air asin laut, air payau, tawar dengan Teknologi SWARO.
“BRIN adalah Mitra Pemprov Sulsel dlm hal ini Disperkimtan utk membangun 11 Titik Arsinum, Desa Bontojai ini adalah titik terakhir penginstalan Arsinum. Semua yang telah dibangun dalam pantauan BRIN selama 6 bulan. Operator masing-masing Arsinum telah terlatih dan terus dipantau oleh pihak BRIN, dan BRIN siap 24 jam untuk pemantauan tersebut. Arsinum dapat memproduksi arsinum 250 – 300 galon perhari atau 5000 liter perhari. Harapan BRIN adalah 6 Bulan ke depan merupakan tanggung jawab pengelola dan bisa mandiri ke depannya. “, jelas Agus.
Pemerintah Kabupaten Bantaeng sendiri menyampaikan apresiasi dengan adanya program tersebut.
” Terima kasih kepada Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman atas manfaat program ini untuk sasyarakat pesisir Desa. Bonto Jai Kecamatan Bisappu di Kabupaten Bantaeng untuk kebutuhan air minum masyarakat”. ungkap Sekdis Perkimtan Kabupaten Bantaeng, Armawansyah.
Dalam kunjungan ini juga dilakukan penyeraham SOP Manual Book Pengelolaan Arsinum dan Penandandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) Arsinum dari Kadis Perkimtan Prov. SulSel kepada Isra Ilham Ketua Kelompok Masyarakat BUMDES Maccini Baji Desa Bontojai Kecamatan Bisappu Kabupaten Bantaeng. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pengoperasian arsinum oleh Operator Bumdes dan mencoba hasil produksi Air Siap Minum.
Dalam kegiatan alih teknologi tersebut, turut hadir mendampingi Kadis Perkimtan Prov. Sulsel, Sekdis Perkimtan Andy, Kabid PSU-S Perkimtan Ishak Amin Rusly serta Tim Teknis Disperkimtan Prov. Sulsel, (Ae/**).