Breaking News
light_mode
Trending Tags

OPINI: Mendadak Menulis

  • account_circle Phinisice
  • calendar_month Sel, 24 Okt 2023
  • visibility 217

PHINISICE.ID | SUDAH beberapa dekade saya tidak ke Palu. Ibukota provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Sudah lama juga saya tak bertemu kawan lama. Saya tak menyiakan kesempatan di pertengahan September 2023 itu untuk menemuinya. Namanya Muhammad Iqbal. Ia dosen di Universitas Tadulako (Untad) Palu. Sudah lama menetap disana. Sejak masih jomblo hingga menikah dan punya anak.

Pagi itu, oleh Iqbal – begitu ia akrab disapa semasa kuliah di Makassar – saya “didadak” memberikan materi dihadapan pelajar SMA Islam Terpadu (SMAIT) Al Fahmi Boarding School Palu. Kawan lama yang alumnus Fakultas MIPA jurusan Fisika Universitas Hasanuddin (Unhas) ini masih pengurus di Yayasan Pendidikan yang menaungi sekolah berkonsep “boarding school” di jalan Posirempe, kelurahan Lasoani, kecamatan Mantikulore ini.

Halaman sekolahnya lumayan luas. Ada lapangan upacara, areal olahraga, dan parkiran yang lapang. Bangunannya pun kelihatannya masih baru. Saya keliling ke beberapa ruang kelas, perpustakaan, dan kantin sekolahnya. Cukup bersih. Sirkulasi udaranya lancar. “Sekolah ini baru, sekitar empat tahun,” ujar Iqbal.

Topik materi yang ditawari ke saya pun dadakan. Literasi digital. Maksudnya agar para siswa sekolah itu bisa melek teknologi komunikasi dan terkoneksi ke dunia luar.

Hanya saya ragu. “Apakah materi itu cocok untuk mereka?” bisik saya dalam hati. Saya kuatir ketinggian. Makanya saya sedikit “menurunkan” ke topik yang lebih simpel. Yang lebih menyasar soal materi konten. Dua guru yang mendampingi saya-Pak Supuani dan Bu Sitha- pun memberi kode sepakat dengan inisiatif saya tersebut.

Untuk menghasilkan konten yang baik dan menarik dibutuhkan kemampuan menulis yang memadai. Bagaimana cara dan memulainya?

Maka pada hari itu saya mulai dengan pertanyaan: adakah yang dapat memberitahu arti kata yang saya tuliskan di papan tulis: LALOVE.

Semua diam. Mungkin tak menyangka dengan opening speech seperti itu.

Tak berselang lama. Beberapa siswa mengangkat tangan. Jawabannya beragam.

Ada yang bilang “Cinta” dengan isyarat ibu jari dan telunjuk berbentuk tanda hati.

Ada yang sebut nama jembatan yang “membelah” kota Palu.

Ada juga yang malu-malu. Dengan suara pelan mengatakan nama alat musik tradisional Kaili, suku asli penduduk yang mendiami Palu dan provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada umumnya.

Pertanyaan saya berikutnya. “Adakah yang tahu fiksi dan non fiksi?”

Banyak yang mengangkat tangan. Rupanya mereka sudah paham dengan pertanyaan saya yang bermaksud memancing partisipasi mereka.

Bahkan beberapa diantara siswa bercerita pernah membuat karangan bebas, membuat cerpen, atau menulis opini sewaktu di SMP. Minimal mereka sudah menulis di majalah dinding sekolah.

Menurut mereka, majalah dinding dan lainnya sudah tidak jamannya lagi sebagai media informasi ataupun tempat menyalurkan hobi menulisnya. Sementara untuk tembus ke media arus utama (mainstrem) masih kesulitan. Tergusur media baru bernama: media sosial!

Dalam sesi tanya jawab, seorang siswi unjuk tangan. Berjilbab. Kelihatan minatnya tinggi. Raut wajahnya antusias. “Banyak ide cerita yang ingin saya tulis. Sudah beberapa kali coba, tapi untuk memulainya itu sulit sekali?” tanyanya.

Ada juga siswi yang disampingnya ikut bertanya: “Kami kesulitan menulis. Mungkin karena belum terbiasa. Kadang sudah ingin mulai menulis, eh…terbentur dengan ide. Apa yang mau ditulis?”

Merespon pertanyaan itu, saya lebih memilih memberikan semacam ilustrasi sederhana supaya anak-anak seusia mereka bisa cepat paham.

Bahwa menulis itu sama dengan orang belajar naik sepeda. Hah…hah, kok bisa? gumam mereka penasaran.

Sebenarnya menulis tidak ada tutorialnya. Beda dengan memasak. Ada panduan dan resepnya segala.

Saya pun bertanya. “Apakah kalian bisa naik sepeda?
“Bisa,” jawabnya serempak.

“Apakah kalian pernah ikut kursus cara naik sepeda?”

“Tidak,” jawab mereka.

Poinnya bahwa kalian semua masih ingat bagaimana ceritanya sampai kalian bisa naik sepeda. Pasti mencoba dan mencoba. Lalu jatuh. Coba lagi. Jatuh lagi. Coba lagi. Lalu bisa.

Begitulah menulis.

Harus dicoba. Jelek tidak apa-apa. Anggap saja itu lagi jatuh waktu latihan naik sepeda.

Pertanyaan kemudian, sudah adakah ide atau materi yang ingin ditulis?

Ini kendala utama. Terlalu banyak yang ingin ditulis. Semua hal mau dimasukkan dalam tulisan. Akhirnya tidak mulai-mulai. Tulisan pun jadi tidak fokus. Padahal bisa dimulai, dari hal-hal kecil yang ada disekitar kita sehari-harinya.

Kendala lainnya. Nafsu besar tenaga kurang. Ingin menulis sebanyak dan selengkapnya. Akhirnya tulisan jadi ribet. Yang membacanya pun jadi bingung. *** (Rusman Madjulekka).

Penulis

Informasi Indonesia dan Dunia Terbaru Hari Ini

Rekomendasi Untuk Anda

  • Polres Gowa Dapat Penghargaan

    Polres Gowa Dapat Penghargaan Dari Kapolda Sulsel

    • calendar_month Rab, 13 Jul 2022
    • account_circle Phinisice
    • visibility 184
    • 0Komentar

    Phinisice.id, Jakarta — Polres Gowa Dapat Penghargaan Bertempat di Aula Mappaodang Polda Sulawesi Selatan dilaksanakan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembagunan (Musrembang) Polda Sulsel tahun 2022 yang di pimpin langsung oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol. Drs. Nana Sudjana, AS, M.M., Selasa (12/07/2022), Kemarin. Pada kegiatan yang dihadiri oleh para pejabat utama Polda Sulsel, para Kapolres jajaran, dan seluruh […]

  • Pj Gubernur Sulbar Wajibkan

    Pj Gubernur Sulbar Wajibkan OPD Kelola 5 Ha Untuk Kemandirian Pangan 2023

    • calendar_month Jum, 15 Jul 2022
    • account_circle Phinisice
    • visibility 180
    • 0Komentar

    MAMUJU – Pj Gubernur Sulbar Wajibkan  Akmal Malik mengantisipasi Krisis Pangan yang tengah mengancam dunia, dengan menargetkan Tanah Mandar sebagai daerah yang mandiri pangan di tahun 2023. Untuk merealisasikan hal tersebut, Akmal Malik akan melibatkan semua organisasi perangkat daerah (OPD). Pada tahun 2023 mendatang, Akmal Malik mewajibkan setiap OPD mengelola lahan pertanian, minimal seluas 5 […]

  • Sopir Angkot Temukan Dompet

    Sopir Angkot Temukan Dompet dan Serahkan Ke Polres Gowa, Kasie Humas Antarkan Langsung Ke Pemiliknya

    • calendar_month Sab, 29 Okt 2022
    • account_circle Phinisice
    • visibility 202
    • 0Komentar

    Gowa — Sopir Angkot Temukan Dompet , Kasie Humas Polres Gowa AKP Hasan Fadhlyh, SH menyerahkan barang temuan berupa dompet kulit warna pink bersama dengan isi dompet tersebut kepada pemiliknya.   Penyerahan dilakukan di depan Kantor Capil Kabupaten Gowa, Rabu (26/10) sore. setelah pemilik dompet itu ingin mengurus kembali KTPnya di Kantor Capil pasca kehilangan […]

  • Jangan tidak terserap lagi

    22,5 M Untuk Ollon di Toraja, Gubernur : Jangan tidak terserap lagi

    • calendar_month Rab, 31 Agu 2022
    • account_circle Phinisice
    • visibility 227
    • 0Komentar

    Phinisice.id, Toraja– Jangan tidak terserap lagi , Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyerahkan bantuan keuangan Pemprov Sulsel tahun 2022 kepada Pemkab Tana Toraja senilai Rp 22,5 Miliar. Bantuan keuangan itu diserahkan kepada Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung pada Rapat Paripurna 65 tahun Kabupaten Tana Toraja yang dirangkaikan 775 Tahun Toraja di Bandara Pongtiku, Rabu […]

  • Suit Up Ladies: girltrunks Are Making a Splash

    Suit Up Ladies: girltrunks Are Making a Splash

    • calendar_month Sen, 9 Mar 2020
    • account_circle Phinisice
    • visibility 375
    • 0Komentar

    The words strike fear in the hearts of women of all sizes, conjuring images of teeny weeny bikinis and the inevitable wardrobe malfunctions. With bottoms that ride down and tops that ride up, women truly get the short end of the stick when it comes to summer swimwear. That is, until now. Launched in 2009, […]

  • Ubi Jalar Tembus Pasar

    Direktur Jenderal Tanaman Pangan Ubi Jalar Tembus Pasar Ekspor

    • calendar_month Sab, 12 Mar 2022
    • account_circle Phinisice
    • visibility 209
    • 0Komentar

    Phinisice.id, Jakarta —Ubi Jalar Tembus Pasar  Direktur Jenderal Tanaman Pangan  Suwandi mengatakan ubi jalar menjadi komoditas pangan lokal yang sangat berpotensi dikembangkan baik aspek budidaya maupun hilirisasinya sehingga menjadi salah satu komoditas andalan ekspor. Pada tahun 2022 ini Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui stimulan bantuan pemerintah mengalokasikan pengembangan 2.000 hektar (ha) di beberapa lokasi di […]

expand_less
Verified by MonsterInsights
dv188
dv188
dv188
dv188
dv188
dv188
dv188
dv188
dv188
slot gacor
slot gacor maxwin
situs slot gacor
slot gacor hari ini
link slot gacor
https://jurnal-dev.polbangtan-bogor.ac.id/
slot gacor
slot gacor maxwin
situs slot gacor
slot gacor hari ini
link slot gacor
https://jurnal-dev.polbangtan-bogor.ac.id/doc/
slot gacor
slot gacor maxwin
situs slot gacor
slot gacor hari ini
link slot gacor
https://polbangtan-bogor.ac.id/
slot gacor
slot gacor maxwin
situs slot gacor
slot gacor hari ini
link slot gacor
https://polbangtan-bogor.ac.id/doc/
slot gacor
slot gacor maxwin
situs slot gacor
slot gacor hari ini
link slot gacor
https://polbangtan-bogor.ac.id/apps/