Breaking News
light_mode
Trending Tags

OPINI: Mendadak Menulis

  • account_circle Phinisice
  • calendar_month Sel, 24 Okt 2023
  • visibility 207

PHINISICE.ID | SUDAH beberapa dekade saya tidak ke Palu. Ibukota provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Sudah lama juga saya tak bertemu kawan lama. Saya tak menyiakan kesempatan di pertengahan September 2023 itu untuk menemuinya. Namanya Muhammad Iqbal. Ia dosen di Universitas Tadulako (Untad) Palu. Sudah lama menetap disana. Sejak masih jomblo hingga menikah dan punya anak.

Pagi itu, oleh Iqbal – begitu ia akrab disapa semasa kuliah di Makassar – saya “didadak” memberikan materi dihadapan pelajar SMA Islam Terpadu (SMAIT) Al Fahmi Boarding School Palu. Kawan lama yang alumnus Fakultas MIPA jurusan Fisika Universitas Hasanuddin (Unhas) ini masih pengurus di Yayasan Pendidikan yang menaungi sekolah berkonsep “boarding school” di jalan Posirempe, kelurahan Lasoani, kecamatan Mantikulore ini.

Halaman sekolahnya lumayan luas. Ada lapangan upacara, areal olahraga, dan parkiran yang lapang. Bangunannya pun kelihatannya masih baru. Saya keliling ke beberapa ruang kelas, perpustakaan, dan kantin sekolahnya. Cukup bersih. Sirkulasi udaranya lancar. “Sekolah ini baru, sekitar empat tahun,” ujar Iqbal.

Topik materi yang ditawari ke saya pun dadakan. Literasi digital. Maksudnya agar para siswa sekolah itu bisa melek teknologi komunikasi dan terkoneksi ke dunia luar.

Hanya saya ragu. “Apakah materi itu cocok untuk mereka?” bisik saya dalam hati. Saya kuatir ketinggian. Makanya saya sedikit “menurunkan” ke topik yang lebih simpel. Yang lebih menyasar soal materi konten. Dua guru yang mendampingi saya-Pak Supuani dan Bu Sitha- pun memberi kode sepakat dengan inisiatif saya tersebut.

Untuk menghasilkan konten yang baik dan menarik dibutuhkan kemampuan menulis yang memadai. Bagaimana cara dan memulainya?

Maka pada hari itu saya mulai dengan pertanyaan: adakah yang dapat memberitahu arti kata yang saya tuliskan di papan tulis: LALOVE.

Semua diam. Mungkin tak menyangka dengan opening speech seperti itu.

Tak berselang lama. Beberapa siswa mengangkat tangan. Jawabannya beragam.

Ada yang bilang “Cinta” dengan isyarat ibu jari dan telunjuk berbentuk tanda hati.

Ada yang sebut nama jembatan yang “membelah” kota Palu.

Ada juga yang malu-malu. Dengan suara pelan mengatakan nama alat musik tradisional Kaili, suku asli penduduk yang mendiami Palu dan provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada umumnya.

Pertanyaan saya berikutnya. “Adakah yang tahu fiksi dan non fiksi?”

Banyak yang mengangkat tangan. Rupanya mereka sudah paham dengan pertanyaan saya yang bermaksud memancing partisipasi mereka.

Bahkan beberapa diantara siswa bercerita pernah membuat karangan bebas, membuat cerpen, atau menulis opini sewaktu di SMP. Minimal mereka sudah menulis di majalah dinding sekolah.

Menurut mereka, majalah dinding dan lainnya sudah tidak jamannya lagi sebagai media informasi ataupun tempat menyalurkan hobi menulisnya. Sementara untuk tembus ke media arus utama (mainstrem) masih kesulitan. Tergusur media baru bernama: media sosial!

Dalam sesi tanya jawab, seorang siswi unjuk tangan. Berjilbab. Kelihatan minatnya tinggi. Raut wajahnya antusias. “Banyak ide cerita yang ingin saya tulis. Sudah beberapa kali coba, tapi untuk memulainya itu sulit sekali?” tanyanya.

Ada juga siswi yang disampingnya ikut bertanya: “Kami kesulitan menulis. Mungkin karena belum terbiasa. Kadang sudah ingin mulai menulis, eh…terbentur dengan ide. Apa yang mau ditulis?”

Merespon pertanyaan itu, saya lebih memilih memberikan semacam ilustrasi sederhana supaya anak-anak seusia mereka bisa cepat paham.

Bahwa menulis itu sama dengan orang belajar naik sepeda. Hah…hah, kok bisa? gumam mereka penasaran.

Sebenarnya menulis tidak ada tutorialnya. Beda dengan memasak. Ada panduan dan resepnya segala.

Saya pun bertanya. “Apakah kalian bisa naik sepeda?
“Bisa,” jawabnya serempak.

“Apakah kalian pernah ikut kursus cara naik sepeda?”

“Tidak,” jawab mereka.

Poinnya bahwa kalian semua masih ingat bagaimana ceritanya sampai kalian bisa naik sepeda. Pasti mencoba dan mencoba. Lalu jatuh. Coba lagi. Jatuh lagi. Coba lagi. Lalu bisa.

Begitulah menulis.

Harus dicoba. Jelek tidak apa-apa. Anggap saja itu lagi jatuh waktu latihan naik sepeda.

Pertanyaan kemudian, sudah adakah ide atau materi yang ingin ditulis?

Ini kendala utama. Terlalu banyak yang ingin ditulis. Semua hal mau dimasukkan dalam tulisan. Akhirnya tidak mulai-mulai. Tulisan pun jadi tidak fokus. Padahal bisa dimulai, dari hal-hal kecil yang ada disekitar kita sehari-harinya.

Kendala lainnya. Nafsu besar tenaga kurang. Ingin menulis sebanyak dan selengkapnya. Akhirnya tulisan jadi ribet. Yang membacanya pun jadi bingung. *** (Rusman Madjulekka).

Penulis

Informasi Indonesia dan Dunia Terbaru Hari Ini

Rekomendasi Untuk Anda

  • Penjelasan BMKG Soal Makassar dan Sekitarnya di Guyur Hujan 

    Penjelasan BMKG Soal Makassar dan Sekitarnya di Guyur Hujan 

    • calendar_month Sen, 23 Okt 2023
    • account_circle Phinisice
    • visibility 310
    • 0Komentar

    MAKASSAR | Hari ini Kota Makassar, kembali di guyur hujan, setelah beberapa bulan mengalami kemarau yang cukup panjang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG) makassar membenarkan terkait turunnya hujan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (23/10/2023). “Iya saat ini terpantau terdapat awan konvektif (Cumulonimbus) yang tumbuh di atas wilayah Makassar dan sekitarnya yang dimana awan […]

  • Metaverse Perumda Pasar Gunakan

    Sukseskan Makassar Metaverse, Perumda Pasar Gunakan QRIS Sistem Digitalisasi

    • calendar_month Rab, 23 Mar 2022
    • account_circle Phinisice
    • visibility 240
    • 0Komentar

    Phinisice.id, Jakarta — Metaverse Perumda Pasar Gunakan Telah berjalan penggunaan aplikasi transaksi digital Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) atas prakarsa Bank Indonesia (BI) Perumda Pasar dan Jasa Perusahaan Digital GO-JEK sejak tahun Lalu. Hal tersebut mulai digunakan di Pasar tradisional di Makassar. Menurut Penjabat (Pj) Direksi Perumda Pasar Makassar Raya, Thamrin Mensa mengatakan pihaknya […]

  • Dekranasda Sulsel Pamerkan Sejumlah Kerajinan Unggulan di MNEK 2023

    Dekranasda Sulsel Pamerkan Sejumlah Kerajinan Unggulan di MNEK 2023

    • calendar_month Sel, 6 Jun 2023
    • account_circle Phinisice
    • visibility 204
    • 0Komentar

    MAKASSAR-– Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Selatan turut ikut serta mensukseskan kegiatan latihan bertaraf internasional 4th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Senin, 5 Juni 2023. Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) merupakan latihan non-perang dengan mengedepankan kerja sama maritim di kawasan regional, penanggulangan bencana, serta operasi kemanusiaan guna […]

  • Bagaimana perusahaan menggunakan strategi

    Bagaimana perusahaan menggunakan strategi

    • calendar_month Kam, 20 Okt 2022
    • account_circle Resky rahim
    • visibility 209
    • 0Komentar

    Phinisice.id, Jakarta — Bagaimana perusahaan menggunakan strategi , Pada tahun 2022, kami tinggal di era perubahan iklim. Ini adalah fakta terkenal bahwa orang sekarang lebih peduli tentang masalah lingkungan. Kesadaran untuk melestarikan lingkungan telah meningkat ke tingkat global. Kemanusiaan di seluruh dunia berpikir bahwa itu lebih ramah dengan planet ini dan mempertimbangkan semua jenis polusi […]

  • DPPPA KB dan USAID ERAT Gelar Pelatihan Pencegahan Perkawinan Anak

    DPPPA KB dan USAID ERAT Gelar Pelatihan Pencegahan Perkawinan Anak

    • calendar_month Sab, 26 Agu 2023
    • account_circle Phinisice
    • visibility 216
    • 0Komentar

    MAKASSAR | Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPPA Dalduk KB) Provinsi Sulsel bekerjasama dengan lembaga mitra USAID ERAT, menggelar Pelatihan Hak Anak bagi Petugas Layanan untuk Pencegahan Perkawinan Anak di Kota Makassar dan Kabupaten Luwu Utara. Pelatihan dilaksanakan di Hotel Remcy Makassar, Kamis, 24 Agustus 2023. Kepala DPPPA Dalduk […]

  • Rekonstruksi Burung-Burung – Bili-Bili di Gowa Progres Penanganan Bahu Beton

    Rekonstruksi Burung-Burung – Bili-Bili di Gowa Progres Penanganan Bahu Beton

    • calendar_month Sab, 19 Agu 2023
    • account_circle Phinisice
    • visibility 225
    • 0Komentar

    GOWA |  Pengerjaan rekonstruksi jalan ruas Bu’rung-bu’rung – Bili-bili di Kabupaten Gowa bakal segera rampung. Pengerjaan jalan Provinsi ini tengah dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel. Ruas jalan ini menjadi salah satu prioritas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman yang dikerjakan secara bertahap. “Alhamdulillah, progres rekonstruksi jalan ruas Burung-burung – Bili-bili di […]

expand_less
Verified by MonsterInsights
dv188
dv188
dv188
dv188
dv188
dv188
dv188
dv188
dv188
slot gacor
slot gacor maxwin
situs slot gacor
slot gacor hari ini
link slot gacor
https://jurnal-dev.polbangtan-bogor.ac.id/
slot gacor
slot gacor maxwin
situs slot gacor
slot gacor hari ini
link slot gacor
https://jurnal-dev.polbangtan-bogor.ac.id/doc/
slot gacor
slot gacor maxwin
situs slot gacor
slot gacor hari ini
link slot gacor
https://polbangtan-bogor.ac.id/
slot gacor
slot gacor maxwin
situs slot gacor
slot gacor hari ini
link slot gacor
https://polbangtan-bogor.ac.id/doc/
slot gacor
slot gacor maxwin
situs slot gacor
slot gacor hari ini
link slot gacor
https://polbangtan-bogor.ac.id/apps/