Phinisice.id, Jakarta —BP2MI dapatkan apresiasi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mendapatkan apresiasi dari Himpunan Lembaga Bahasa Asing (Hilbara) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang terhimpun dalam Perkumpulan Lembaga Bahasa Asing Cinta Indonesia (Pelbaci). BP2MI dapatkan apresiasi
Kedua asosiasi lembaga pelatihan tersebut menjelaskan KTA dan KUR PMI telah menyelamatkan ribuan CPMI yang menjadi peserta didik lembaga pelatihan tersebut. Berkat program itu, ribuan PMI selamat dari jeratan ekonomi akibat bisnis kotor sindikat ijon rente dan penjualan aset berharga sebagai modal bekerja.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah telah menerbitkan Permenko Perekonomian tentang KUR PMI dengan skema baru yang tidak memberatkan CPMI. Sehingga sangat membantu siswa kami, para CPMI dalam pembiayaan, yang selama ini menjual aset atau meminjam ke rentenir untuk modal bekerja ke luar negeri,” ujar Iwan.
Hampir dalam setiap pidatonya di hadapan publik, Kepala BP2MI Benny Rhamdani selalu menekankan kebijakan KTA dan KUR PMI merupakan exit strategy, solusi moderat untuk membantu PMI dari jerat rentenir. Menurutnya, KTA dan KUR PMI adalah implementasi mandat pembebasan biaya penempatan PMI dalam Pasal 30 UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan PMI.
Benny menambahkan, terlebih Pemerintah Daerah yang mengemban kewajiban penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan calon PMI juga tidak memiliki alokasi anggaran yang tercermin dalam APBD.
“Ini adalah solusi moderat dan exit strategy, negara memfasilitasi kemudahan.
Kedua skema pembiayaan tersebut telah menghapus sistem channeling dan linkage, untuk mendapatkan pinjaman PMI tidak lagi menggunakan pihak ketiga dengan risiko bunga yang sangat tinggi yaitu 28,8 persen, atau bahkan di lapangan bisa mencapai 40-60 persen.
PMI dapat mengajukan pinjaman secara langsung ke bank dengan suku bunga terjangkau yaitu 11 persen untuk KTA dan enam persen untuk KUR PMI.Terimah kasih kepada BP2mi yang telah menghimpun BP2mi